![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUKvGLj7-4FOO03SlJqgGMjcDSTBaHP4nPdHVbgNaXHP1m-gHitGj7UGj1_S6eBvH0rZB6oD9TpkfdzSp9v1BTU7yIA-74r3NRsVb2lw-ppuQVfMQHo2XDq9kLBCUnAIX6ZNqe-VfIykA/s320/Zzreph-0847.jpg)
Taman kanak2 (TK) merupakan masa dimana seorang anak mengalami transisi dari kehidupan keluarga ke kehidupan sekolah untuk pertama kalinya.
Peristiwa mulai "sekolah" itu sendiri merupakan langkah maju dalam kehidupan anak. Peristiwa ini dapat menjadi suatu peristiwa yang menegangkan, yang menakjubkan, yang menakutkan, atau yang asing bagi anak. Bahwa mulai sekolah ini merupakan kesan pertama terhadap sekolah, telah banyak dipahami. Tetapi dalam kenyataan untuk mencapai tujuan yang benar ini, dilakukan usaha-usaha yang keliru (Sukadji, 2003).
Masa sekolah TK inilah yang paling rentan kalau menurut saya. Pada masa ini, anak mulai untuk bergaul dengan teman sebaya, mulai memiliki tanggung jawab seperti mengerjakan PR atau tugas, dll. Nah kalau pada saat ini anak sudah mulai merasa bosan atau malas untuk pergi ke sekolah, untuk ke depannya akan menjadi sulit bagi orang tua agar dapat membujuk anaknya untuk pergi ke sekolah.
Biasanya di sekolah TK anak2 belum dibebani suatu pelajaran atau materi yang terlalu berat. Mereka biasanya baru belajar bagaimana untuk menuliskan suatu huruf atau angka, operasi matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan, menulis kata singkat, menggambar, dll. Materi yang diajarkan ini disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak pada masa itu.
Namun anak2 pada usia ini biasanya masih cepat merasa bosan untuk belajar. Mereka lebih senang untuk belajar sembari bermain ataupun bernyanyi.
Saya pernah mewawancarai seorang guru TK dan dari hasil wawancara itu saya dapatkan bahwa anak2 TK biasanya senang jika diminta untuk bernyanyi. Oleh karena itu guru tersebut banyak melakukan kegiatan bernyanyi di kelas seperti pada saat melakukan kegiatan pemeriksaan kebersihan tubuh, saat mulai belajar, sebelum makan siang, dan saat pulang sekolah.
Kegiatan bernyanyi ini menurut saya juga bermanfaat selain untuk merangsang anak untuk belajar juga untuk merangsang kosa kata anak dan perkembangan bahasanya.
Referensi:
Sukadji, S. (2003). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan psikologi (L.P.S.P3.) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar